Benih-benih Kopi Arabika sudah mulai tumbuh, seiring dengan tumbuhnya kembali tradisi gotong royong. Kami mengisi 12-15 ribu polybag di Rumah Bibit ini dengan bergotong royong bersama kaum bapak, ibu, pemuda hingga anak-anak kecil.
Sudah saatnya masyarkat petani kopi mengetahui budidaya kopi yang semestinya dengan menerapkan prinsip pertanian organik. Disini, melalui kegiatan Sekolah Lapang(Sl) belajar bertani kopi organik dari mulai Seleksi benih, perlakuan benih, membuat pupuk organik, pestisida nabati, bahkan mengembangkan berbagi jenis bakteri dan jamur hingga pelatihan pengelolaan buah kopi pasca panen. Harapannya, kedepan masyarakat akan mengaplikasikan dari serapan ilmu baru yg mereka dapat dari program ini.