Yayasan PETAI telah melaksanakan kegiatan restorasi di lansekap Barumun pada kurun waktu Juli – Desember 2017 dengan melibatkan masyarakat dan petugas BKSDA Wilayah II Padangsidimpuan. Areal restorasi berada pada kawasan Hutan Produksi.
Rangkaian aktivitas yang dilakukan dimulai dengan mengadakan koordinasi multi stakeholder untuk menjaring aspirasi dari berbagai pemangku kepentingan terutama pada desa-desa yang berdekatan dengan lokasi restorasi.
Dengan asistensi dari BKSDA Wilayah II Padangsidimpuan, kami telah menentukan kelompok dan petugas pelaksana restorasi yang terdiri dari masyarakat sekitar.
Selanjutnya, para petugas lapangan ini diberikan pelatihan teknis mengenai kegiatan restorasi yang mencakup pembibitan, penanaman, penyulaman tanaman dan pemeliharaan tanaman,
Nursery dibangun di samping kantor resort.
Selama pelaksanaan proyek ini, kami telah memproduksi lebih dari 20.000 bibit yang terdiri dari 20 spesies, di mana 17 spesies merupakan jenis asli dan 3 jenis lainnya merupakan jenis bukan asli.
Penanaman
Aktivitas penanaman dilaksanakan pada pertengahan Agustus dengan melibatkan penduduk setempat. Setidaknya, 10 orang warga telah berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan penanaman yang terdiri dari pembuatan jalur tanam, distribusi bibit, dan penanaman. Selanjutnya mereka juga melakukan pemantauan terhadap tanaman dan melakukan penyulaman jika bibit tersebut mati.
Seluas 15 ha areal terdegradasi di lansekap Barumun telah direstorasi melalui kegiatan ini dengan dukungan dari WWF-EFN.