Awal bulan juli 2024 lalu, PETAI kedatangan peserta magang luar biasa. Peserta magang kali ini merupakan seorang siswa kelas 8 SMP yang berasal dari sekolah Azakia Medan bernama Bagus Ourea Lubis. Alih-alih menikmati liburan dengan bermain gadget atau pergi liburan kesana-kesini Bagus lebih memilih magang di Yayasan PETAI.
Kira-kira apa saja yang dipelajari Bagus selama magang di PETAI ya?
Selama 8 hari magang di PETAI mulai dari tanggal 10-19 Juli 2024, Bagus belajar banyak tentang kehutanan dan bagaimana PETAI bekerja dilapangan untuk mendukung sustainability diantara yang dipelajari Bagus adalah pengaplikasian GPS, pemasangan kamera trap, monitoring tanaman, pemetaan menggunakan drone sampai pada pengaplikasian hasil lapangan pada ArcGIS.
Sesi magang kali ini dibagi menjadi 2 sesi, sesi 1 diadakan di Medan dimana Bagus mendapatkan meteri dari mentor yang ada di PETAI terkait alat-alat yang akan digunakan dilapangan. Lalu, pada hari berikutnya Bagus langsung terjun kelapangan untuk mengaplikasikan materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Wah! Menarik sekali ya. Tentu saja semua yang dipelajari Bagus ini dapat diterima dengan sangat baik. Walaupun masih terbilang sangat muda, Bagus memang cerdas Sob! Dari awal pre-test Bagus sudah menunjukkan kemampuan dan minatnya pada dunia konservasi. Hal ini dibuktikan dengan hasil pre-test dan post tes yang sangat baik.
Diantara kemampuan Bagus yang patut diacungi jempol adalah ia sudah mampu melakukan pemetaan menggunakan drone secara mandiri dan mengelola hasil dronenya. Tidak salah jika Bagus mendapat predikat sebagai “Peserta Magang Muda Terbaik”.
Seperti kata Nelson Mandela
“Education is the most powerful weapon which you can use to change the world”
(Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat Anda gunakan untuk mengubah dunia)
Kedepannnya PETAI berharap semakin banyak anak muda Indonesia yang tertarik untuk belajar konservasi. Melalui pendidikan, PETAI berkomitmen untuk terus terlibat langsung meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian alam dan pembangunan yang berkelanjutan.
Karena jika tidak dari kita sendiri yang akan menjaga bumi kita maka tidak juga orang lain. Salam Konservasi!