Serangkaian kegiatan sosialisasi dan konsolidasi dalam rangka memperkuat pemahaman mengenai implementasi Perhutanan Sosial (PS) telah dilaksanakan oleh Yayasan Pesona Tropis Alam Indonesia (PETAI) dengan mengunjungi langsung anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) pemegang izin HKm di 4 wilayah yaitu; KTH Setia Kawan Desa Sukamaju, KTH Bawak Desa Rih Tengah, KTH Delleng Merdeka Desa Gunung Saribu dan KTH Perjalangen Desa Kutambaru maupun KTH yang sedang mengajukan permohonan izin seperti KTH Bangun Sinembah Desa Lauriman dan KTH Maulana Hijau Desa Pangambatan.
Target utama kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang PS serta rencana kelola usahanya. Pada proses konsolidasi, terlihat antusiasme yang tinggi dari anggota KTH dalam memahami bagaimana mengelola areal HKm dengan baik sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku.
Partisipasi aktif peserta tercermin melalui banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada fasilitator. Pertanyaan-pertanyaan ini menunjukkan bahwa anggota KTH memiliki minat yang kuat dalam mempelajari aspek-aspek teknis dan administratif yang terkait dengan pengelolaan HKm. Mereka ingin memastikan bahwa pengelolaan lahan yang mereka kelola mematuhi peraturan dan memberikan hasil yang berkelanjutan.
Selain pertanyaan, para anggota KTH juga memberikan saran dan masukan berharga. Mereka juga berharap untuk mendapatkan bantuan bibit jenis Multi-Purpose Tree Species (MPTS) dan palawija untuk ditanam di lahan-lahan yang kosong. Keinginan ini terkait dengan harapan untuk meningkatkan perekonomian mereka melalui hasil dari MPTS dan palawija tersebut. Anggota KTH berharap dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan memperoleh hasil yang beragam serta bernilai ekonomi tinggi.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa pendekatan yang dilakukan oleh PETAI dapat membangun pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait implementasi PS dan pengelolaan hutan secara berkelanjutan. Pendekatan dan kerjasama yang baik antara PETAI selaku pendamping, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut.
Dengan meningkatnya pemahaman masyarakat tentang PS, dan rencana kelola usaha PS, diharapkan dapat tercipta sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Selain itu, dukungan dalam bentuk bantuan bibit MPTS juga dapat menjadi stimulus bagi masyarakat untuk mengoptimalkan potensi lahan yang dimiliki, sehingga perekonomian lokal dapat meningkat secara berkelanjutan.