Yayasan Pesona Alam Tropis Indonesia (PETAI) dengan dukungan dari TFCA- Sumatera saat ini sedang melaksanakan program pemulihan ekosistem melalui kemitraan konservasi dengan pendekatan penguatan dan pendampingan kepada Kelompok Tani Hutan Konservasi (KTHK) selaku pengelola areal kemitraan konservasi. Berkaitan dengan hal tersebut, tepat pada tanggal 4 November 2019 lalu, telah dilaksanakan Kick-off atau sosialisasi implementasi program kepada staff TNGL lingkup bidang wilayah 3 Besitang. Kegiatan ini diawali dengan pemaparan kepala bidang teknis BBTNGL, Adhi Nurul Hadi, S.Hut dan Direktur Eksekutif Yayasan PETAI, Masrizal Saraan, S.Hut.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh 23 orang staff TNGL baik staff teknis, staff struktural maupun staf lapangan, berjalan dengan lancar. Dalam paparan pak Adhi Nurul Hadi, dijelaskan bahwa dalam pengelolaan TNGL, khususnya di resort Sekoci Lepan menghadapi beberapa tantangan yakni Identifikasi potensi, peningkatan kapasitas SDM KTHK, sosialisasi dan pemahaman terkait kemitraan konservasi baik bagi staff ataupun masyarakat dalam hal ini KTHK, tantangan-tantangan tersebut menjadi tanggung jawab bersama untuk menghadapinya terutama jika dikaitkan dengan proyek yang akan diimplementasikan oleh PETAI.
“Dengan adanya program dari Yayasan PETAI yang mendapat dukungan dari Tropical Forest Conservation Action Sumatera (TFCA – Sumatera) diharapkan dapat mengurangi beban dan tantangan serta mendukung capaian dari BBTNGL selama 3 (tiga) tahun kedepan. Segala tantangan dilapangan dapat diselesaikan dengan baik bila antara stakeholder khususnya yang ditingkat tapak memiliki pemahaman dan tujuan yang sama untuk melestarikan kembali TNGL.” Ungkap kepala bidang teknis BBTNGL dalam paparannya.
Direktur Yayasan PETAI, Masrizal Saraan,menjelaskan bahwa Program PETAI terfokus di resot Sekoci Lepan dengan tujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan perambahan di Sekoci, TNGL serta meningkatkan efektifitas pengelolaan kawasan TNGL. Secara umum capaian program ini akan terkait 2 (dua) komponen besar yaitu :
- Penguatan sistem pengelolaan hutan melalui penerapan Kemitraan Konservasi (KK) pada areal konflik (perambahan) di Sekoci, TNGL. Dengan sasaran utama untuk peningkatan kinerja kelembagaan (KTHK) dan kemampuan teknis (masyarakat dan pemangku kawasan) yang mendukung pemulihan ekosistem bekas areal perambahan di Sekoci, TNGL
- Pengelolaan areal kemitraan konservasi dan pemulihan fungsi kawasan seluas 1.000 ha pasca diterbitkannya NKK, dengan tujuannya memperkuat pengelolaan bentang alam TNGL oleh pemegang izin NKK di lansekap KEL.
Sebagai program kolaborasi antara TNGL dan Yayasan PETAI yang didukung oleh TFCA-Sumatera, diharapkan implementasi 2 (dua) komponen kegiatan tersebut mampu mendorong kegiatan pemulihan ekosistem di TNGL dengan sinergi skema pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan melalui Kemitraan Konservasi. Wujud kolaborasi kegiatan ini akan dimonitoring bersama antara BBTNGL dan TFCA Wilayah Utara untuk memastikan program ini berjalan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bersama, termasuk menjawab capaian IKK BBTNGL.